close

Album Kompilasi Ngayogyokarto, Sebuah Wujud Kecintaan Terhadap Kota Jogja

artwork-ngayogyokarto
Ngayogyokarto
Ngayogyokarto

 

Bertepatan dengan ulang tahun kota Yogyakarta yang ke-260 pada 7 Oktober 2016, album kompilasi Ngayogyokarto resmi dirilis secara digital. Album kompilasi ini sudah bisa didapatkan di iTunes, Spotify, Deezer, Amazon, Google Play Music, Shazam, dan gerai musik digital lainnya. Perilisan album kompilasi Ngayogyokarto secara digital ini bertujuan untuk memperkenalkan kepada khalayak luas bahwa Jogja adalah nama kota yang paling sering dinyanyikan dan disebutkan dalam lagu Indonesia, baik lokal maupun nasional. Album kompilasi Ngayogyokarto juga akan dirilis dalam bentuk cakram padat.

Album kompilasi Ngayogyokarto merupakan album kompilasi musik pertama di Indonesia (bahkan dunia) yang setiap konten pada kemasannya (judul, lirik, daftar lagu, nama band, liner notes, dll) ditulis dengan aksara jawa/hanacaraka. Jika ditotal, kemasan cakram padat Ngayogyokarto berjumlah 20 halaman banyaknya. Proses penerjemahan ke dalam aksara Jawa ini melibatkan Joko (Genk Kobra Javaholic), penulis buku Gaul Aksara Jawa. Langkah ini dilakukan sebagai gerakan literasi aksara Jawa dan aksi melestarikan budaya Indonesia.

Berdasarkan pada rilis pers yang diterima WARN!NG, Ngayogyokarto berawal dari ide pengumpulan karya musik yang berisi wujud kebanggaan dan kecintaan terhadap Yogyakarta yang disampaikan dengan beragam aspek dan prespektif seperti sosial, pariwisata, budaya, gaya hidup, pendidikan, kenangan, dan komunitas. Peng­kurasian dan moderasi karya­-karya musik dalam album kompilasi Ngayogyokarto memakan waktu kurang lebih setengah tahun. Aksi pengumpulan karya musik ini cukup memakan waktu karena ‘Jogja’ merupakan nama kota yang sering dinyanyikan dan disebutkan dalam lagu Indonesia, baik lokal maupun nasional, baik indie maupun major.

Album kompilasi Ngayogyokarto sendiri digagas oleh Netrilis, sebuah label musik digital yang berlaku sebagai publisher, digital music distributor,dan CD Manufacturing. Dalam album ini terdapat 13 karya dari band dan solois dari berbagai kota di Indonesia. Mereka di antaranya adalah Genk Kobra, Bintang Swara Hati, Slametman, Gerap Gurita, Erwe, Fian Perdana, Denger Estrella, Revolution Project, Break The Days, Orkes Sehat Jiwa, Rebellion Rose, Kuda Besi dan Dream Society. Ke­tigabelas karya musisi-musisi tersebut juga memiliki gaya musik yang bervariasi, mulai dari hip­hop, punk­ rock, pop­ punk, hardcore, hip rock, pop, akustik, folk, alternatif, sampai orkes dangdut. Masing-­masing lagu diciptakan oleh musisi terkait. Sedangkan proses produksi, rekaman, dan mixing dilakukan di studio yang berbeda. Proses ­mastering dilakukan di rumahrekam studio. [WARN!NG/Oktaria Asmarani]

 

warningmagz

The author warningmagz

Leave a Response

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.