Sajama Cut kembali berkarya dengan rilisan album bertajuk Hobgoblin; sebuah ambisi artistik selepas Manimal yang dirilis lima tahun silam. Hobgoblin akan dirilis dalam tiga format: CD, kaset, dan digital pada tanggal 10 Juni 2015 dan Vinyl (TBA). Masing-masing format memiliki kover berbeda yang unik – semuanya dilukis oleh seniman asal Amerika, Eric Krueger. Layout dan fotografi yang konseptual pun diselesaikan oleh rumah desain asal Jakarta, Table Six.
Secara garis besar, album ini menawarkan beragam konsep audio otentik berkualitas; melodi pencakar langit pencabik hati, aransemen kompleks, nuansa gitar non-virtuoso Dion Panlima yang berduel dengan sentuhan bass melodius nan fluid milik Randy dibalut deru synth melankolis Hans Citra, mengingatkan kita tentang perpaduan Manimal dan soundtrack anime 1980-an.
Semua itu tak bisa dilepaskan dari pengaruh Marcel Thee, yang di album ini lebih berfokus dengan perangkat kibor dan synth. “Setelah Manimal, gue tertarik untuk lompat keluar dari zona aman gitar. Kibor dan synthesizer – instrumen dimana gue tidak memiliki keahlian sama sekali – menjadi sesuatu yang sangat menarik; instrumen dimana kenaifan dan ‘kebodohan’ gue malah akan memberikan kejutan-kejutan baru”, ujar Marcel.
Hasilnya adalah musik khas Sajama Cut dengan kompleksitas lirikal, musikal, emosional, dan aransemen yang semakin dalam. Seperti yang terdengar pada single pertama mereka, “Bloodsport”.
“Kita bukan band yang pernah dapat dirangkum dengan satu kalimat. Dan album ini semakin memperjalas itu. Elemen-elemennya begitu banyak; dari rock berbagai era, pop berbagai era, ambient dan punk berbagai era – Kami mengambil semuanya tanpa terdengar sebagai band fusion yang membosakan dan tidak organik”, ungkap pentolan Sajama Cut sejak 1999 ini.
hobgoblin
Ke-11 lagu di Hobgoblin direkam sendiri oleh Sajama Cut di berbagai studio berbeda – profesional dan home studio mereka – selama 5 tahun. Sejak tahun 2011, Marcel memulai rekaman draft dasar lagu-lagu ini di rumah, sebelum memulai pengerjaan lebih serius sendiri hingga 2013. Dion menambahkan, “Album ini adalah kejujuran dari para personil, respon langsung tanpa filter, dan hasil dari serunya belajar bersama.”
Selain itu, Hobgoblin juga menampilkan musisi-musisi tamu berkelas, baik lokal (Ken Jenie dari Jirapah dan sound creator Danif Pradana) serta internasional (Will Long dari Celer, dan Catriona Richards).[WARN!NG/Muhammad Faisal]