Disebut sebagai festival musk multi-genre tahunan berskala nasional yang dipastikan akan dipadati puluhan ribu pengunjung, Synchronize Fest siap digelar pada 28 – 30 Oktober mendatang di Gambir Expo Kemayoran Jakarta. Synchronize Fest merupakan sebuah ajang perayaan atas keberagaman jenis musik yang dimiliki oleh tanah air. Hadir dengan lima panggung selama tiga hari dan tiga malam, Synchronize Fest siap menyuguhkan lebih dari 100 penampil terkurasi dari band terfavorit dan terbaik tanah air yang datang dari dekade 70-an, 80-an, 90-an hingga 2000-an.
“Ini bukan hanya sekedar festival musik, Synchronize Fest adalah sebuah movement, pergerakan!” hal tersebut ditegaskan oleh David Karto selaku penggagas sekaligus Festival Director Synchronize Fest. Jika melihat jadwal di lima panggung Synchronize Fest 2016 (Dynamic Stage, Lake Stage, Forest Stage, District Stage, dan Gigs Stage) yang telah tersedia di situs resmi Synchorize Fest, siapapun tentu akan dapat membayangkan sebuah Bhineka Tunggal Ika terimplementasi dalam keberagaman musik akan menjadi sebuah kenyataan.
Riza, Direktur PT. Dyandra Promosindo saat konverensi pers yang telah dilakukan pada tanggal 19 Oktober lalu menyampaikan antusiasmenya pada festival ini. “Kami yakin Synchronize Fest ini mampu mengkolaborasikan seluruh lapisan musik Indonesia dan menjadikan ajang musik ini terbaik di tanah air,” ujarnya.
Diantara 104 artis atau band penampil nantinya, ada sebuah penampilan bersejarah yang diramal bakal menjadi highlight Synchronize Fest 2016, yaitu “turun gunungnya” Sang Raja Dangdut, Rhoma Irama beserta kelompoknya, Soneta Group, sebagai headliner di hari kedua (29 Oktober 2016). “Pendekatan dengan Rhoma Irama agar bersedia tampil di Synchronize Fest 2016 memang agak berbeda. Kami datang tidak langsung meminta Soneta Group tampil begitu saja, akan tetapi kami terlebih dahulu menginformasikan maksud dan tujuan dari festival ini. Seberapa penting peran Rhoma Irama (termasuk Soneta Group) di dalam perjalanan hidup musik Indonesia serta besarnya respons positif anak muda terhadap karya-karya beliau pada masa kini. Setelah kami informasikan tentang Synchronize Fest, beliau mengapresiasi atas ide dan siap mendukung acara ini” ujar Rizky Aulia selaku Program Director Synchronize Fest 2016.
“Saksikan saya bersama Soneta Group, Insya Allah akan tampil dalam festival Synchronize Fest pada tanggal 29 Oktober sekitar jam sebelas malam. Pasti keren, karena Synchronize menampilkan berbagai macam musik dari para musisi indonesia. Tentunya hal ini merupakan upaya dalam rangka menggalakkan musik indonesia dalam penetrasi kultural di era globalisasi seperti saat ini,” ujar Rhoma Irama mewakili Soneta Group.
Menurut rilis resmi yang diterima WARN!NG, Untuk harga tiket masuk, penyelenggara membanderol Rp.145.000 untuk Early Entry (tiket terbatas) dan Rp.200.000 untuk Daily Reguler. Selain menyuguhkan penampilan musik dari ratusan artis dan band yang terkurasi dengan baik, Synchronize Fest 2016 juga akan menghadirkan sederet program acara berbobot lainnya. Bagi penggemar film, juga akan disajikan sebuah Movie Area yang bakal melakukan pemutaran film-film yang didukung oleh Kineforum. Sementara bagi para kolektor musik, Record Market juga akan digelar dan diramaikan oleh lapak-lapak penjual rilisan fisik terkemuka serta para teman-teman kolektor vinyl lainnya.
Visual Experience merupakan area pameran aneka karya desain merchandise para seniman handal dari kolektir seni RuangRupa Jakarta. Juga akan dibuka nantinya Clothing Area yang menjual berbagai produk dan merk sandang lokal. Penuh sesaknya para pengunjung juga akan diantisipasi oleh penyelenggara, Food Trucks Area dengan beragam menu dipastikan akan tersedia untuk mengahalau potensi kelaparan para pengunjung dan menjadi tempat mengisi tenaga dalam meramaikan hajatan padat berkualitas yang digelar oleh Dyandra Promosindo dan Demajors tersebut.
Berikut susunan penampil dalam Synchorize Fest 2016 (berdasarkan urutan abjad):
Hari pertama (Jumat, 28 Oktober 2016), Aksan Sjuman & The Committee of the Fest, Aray Daulay, Besok Bubar, Blackteeth, DDHEAR (Dialog Dini Hari – Endah N Rhesa), Deadsquad, Gangstarasta, Goodnight Electric, Heals, Indra Lesmana Keytar Trio, Jasad, Kelelawar Malam, Kelompok Penerbang Roket, KunoKini & Svaraliane, Ligro, Max Havelaar, Monita Tahalea, Monkey Boots, NTRL, Payung Teduh, Pure Saturday, Ras Muhamad, Rocket Rockers, Scaller, Sheila On 7, SORE, Souljah, Sunyotok, Steven Jam, Sweet As Revenge, Teenage Death Star, The Authentics, The Upstairs, Yura Yunita.
Hari kedua (Sabtu, 29 Oktober 2016), Begundal Lowokwaru, Billfold, Bonita & The Hus Band, D’jenks, Dead Vertical, Death Vomit, Down For Life, Dental Surf Combat, Endank Soekamti, Float, Fourtwnty, Kunto Aji, Laid This Nite & Lala Karmela, Matajiwa, Monkey to Millionaire, Noxa, Orkes Moral Pengantar Minum Racun, P Project, Peewee Gaskins, Rajasinga, Sentimental Moods, Sommerhaar, Soneta Group, Superglad, Taring, The Adams, The Brandals, The Flowers, The Hydrant, The Kuda, The Paps, The Ska Banton, Themilo, White Shoes & the Couples Company.
Hari ketiga (Minggu, 30 Oktober 2016), 90’s Hip Hop All Star (Iwa K, Blackskin, NEO, Sweet Martabak), Agrikulture, AriReda, Barasuara, Barry Likumahuwa feat. Adinda Shalahita & Albert Fakdawer, Danilla, Dewa Budjana & Tohpati, Diskopantera, Efek Rumah Kaca, Elephant Kind, FSTLVST, Glenn Fredly, Gugun Blues Shelter, Hello Benji & The Cobra, HMGNC, Koil, Komunal, Krakatau, Maliq & D’essentials, Mocca, Morfem, Navicula, Rock N’ Roll Mafia, Rumahsakit, Seringai, Shaggydog, Silampukau, Stepforward, That’s Rockefeller, The Groove, The SIGIT, The Trees and The Wild, Tomorrow People Ensemble, Tony Q Rastafara, Tulus.
[WARN!NG/Dadan Ramadhan]
