close

Buku Hingga Komika yang Pengaruhi Album Hobgoblin

album_cover
Hobgoblin
Hobgoblin

oleh: Yulianus Febriarko

Hobgoblin, album terbaru dari band indie rock asal Jakarta Sajama Cut, merupakan terobosan terbaru dan berani dari band yang beranggotakan Marcel Thee (vokal-multi intrumentalist), Dion Panlima Reza (gitar), Randy Apriza Akbar (bas),dan Hans Citra Patria (synthesizer). Mereka keluar dari zona nyaman dan menawarkan sesuatu yang berbeda untuk didengar. Kedewasaan secara lirik dan musik yang organik menjadi satu kekuatan dari Hobgoblin.

“Kami bukan band yang pernah dapat dirangkum dengan satu kalimat, baik indie-rock, alternative, punk, shoegaze, lo-fi, atau apapun yang ingin disebut orang. Di album ini hal itu jadi bukti. Elemen-elemennya begitu banyak, dari rock berbagai era, pop berbagai era, ambient dan punk berbagai era. Kami mengambil semuanya tanpa terdengar sebagai band fusion yang membosankan dan tidak organik,” tutur Marcel Thee dalam sebuah wawancara.

Apa yang dikatakan Marcel tersebut bukanlah sebuah isapan jempol belaka karena Hobgoblin diproduksi dengan begitu banyak pengaruh yang cukup menarik untuk disimak. Mewakili teman-temannya, Marcel Thee berbagi beberapa hal yang mempengaruhinya bersama Sajama Cut dalam memproduksi Hobgoblin entah itu buku, band, lagu, hingga komika dengan bahan materinya. Hal-hal tersebut cenderung tidak banyak didengar atau diketahui oleh banyak orang, namun justru itulah yang membuat Hobgoblin begitu ciamik didengar dengan lirik dewasa nan berbobot. Bagi yang ingin berpetualang dan bereksplorasi dalam musik seperti apa yang Marcel Thee beserta Sajama Cut lakukan, referensi-referensi berikut patut disimak secara mendalam.

  1. Celer – Viewpoint

Sebuah album yang menawarkan kejujuran dari seorang Will Long a.k.a Celer mengenai perjalanannya di Jepang ini menjadi tolak ukur Marcel dalam bermusik secara jujur dan mendalam. Yang menarik, Will juga ikut berkontribusi dalam album Hobgoblin. Hal itu tidak lepas dari Strange Mountain, sebuah proyek musik Marcel di luar Sajama Cut, yang berhasil mempertemukannya dengan Will Long.

“Bagi fans yang mendengarkan karya-karya saya di Strange Mountain, mungkin pengaruh musisi seperti Will Long a.k.a Celer tidak terdengar jelas. Namun kedewasan emosional dan kejujuran intrepetasinya adalah sesuatu yang sangat amat menjadi tolak ukur. Saya beruntung dapat mengenal Will secara langsung, dan mendapatkan album ini langsung dari dia setelah men-trade dengan beberapa album Strange Mountain. Dan tentunya, sebuah kehormatan bahwa Will bersedia berkontribusi di album Hobgoblin (di lagu “Recollecting Instances”),” kata Marcel.

  1. Jack Kerouac & William Burroughs – And The Hippos Were Boiled in Their Tanks
And The Hippos Were Boiled in Their Tanks
And The Hippos Were Boiled in Their Tanks

Sebuah novel karya dua novelis kenamaan yang karya-karyanya banyak mengekplorasi dan terpengaruh oleh kultur Amerika pasca perang dunia kedua (Beat Generation). Karya kolaborasi mereka ini disebut Marcel sangat mempengaruhi isi lirik-lirik lagu dalam Hobgoblin terutama dalam sisi pendekatan dan ide penulisan lirik.

“Saya bukan penggemar terdalam dari Beat Generation, tapi secara lirikal, saya sering menengok kepada generasi tersebut untuk ide, atau setidaknya pendekatan. Ini adalah salah satu buku yang sempat saya beli online dan – setidaknya secara alam bawah sadar – menjadi titik awal untuk lirik-lirik di Hobgoblin,” tutur Marcel.

  1. Hole – Live Through This

Album studio kedua dari band alternative rock/grunge asal AS ini membuat Marcel kembali bernostalgia dengan keriaan dan luapan agresivitas masa remajanya. Album dari band yang menempatkan Courtney Love sebagai pentolannya ini menjadi salah satu album yang mempengaruhi Marcel dan Sajama Cut-nya secara emosional dalam menulis Hobgoblin.

“Meskipun kami dengan sengaja memulai dasar penulisan tanpa gitar – untuk menghindari repetisi ide dan hasil -, secara emosional saya ingin kembali keagresivitas remaja. Album-album era ‘grunge/ indie rock’ yang saya dengarkan sekitar tahun 1991-1996 menjadi taplak pendekatan melalui luapan yang secara dimensi cukup sederhana. Meskipun mungkin tidak secara musikal, namun album seperti Live through This – sebuah mahakarya yang secara kontekstual sering terlupakan karena keterkenalan Courtney Love – adalah dasar sifat ‘remaja’ di Hobgoblin,” ujarnya.

  1. Lenny Bruce

Lenny Bruce yang bernama lahir Leonard Alfred Scheider adalah seorang komika asal AS yang telah meninggal dunia pada tahun 1966. Meski begitu, Marcel yang adalah seorang penggemar komedi berkualitas selalu mengikuti materi-materinya melalui Youtube. Materi-materi komedi dari Lenny yang berbobot mampu menyihir Marcel untuk memasukkan sense of humor dalam Hobgoblin. Baginya, tertawa juga sama pentingnya seperti merenung.

“Sebagai penggemar berat komedi berkualitas, tidak jarang kepala saya sakit mendengarkan humor lokal yang lebih sering menertawakan diri sendiri dibandingkan mengobservasi hidup dan menertawakan kebodohan-kebodohan yang ada di dalamnya. Sekitar 2012-2013 saya banyak mendengarkan Lenny Bruce, Patton Oswalt, Richard Pryor, dan stand-up komedi berkelas lainnya untuk menyeimbangkan keseriusan Hobgoblin, bagi saya, tertawa sama pentingnya seperti merenung, dan penting bahwa Hobgoblin memiliki sense of humor about itself,” kata Marcel.

  1. dEUS– Worst Case Scenario
Worst Case Scenario
Worst Case Scenario

Sama halnya dengan Hole, dEUS yang berasal dari Belgia selalu membuat Marcel bersemangat untuk membuat musik yang menantang. Tom Barman dan rekan-rekannya di dEUS mampu membuat Worst Case Scenario menjadi sebuah referensi bagi Marcel dan Sajama Cut-nya.

“Tidak banyak berbeda dengan penjelasan Hole di atas, dEUS adalah salah satu band yang banyak saya dengarkan sewaktu lebih muda. Yang membuat saya tertarik adalah membuat sebuah karya musik yang menantang, tidak menuntun pendengar, namun pada saat yang sama tidak self-indulgent,” ujar Marcel.

  1. Vehicle Blues – “Letter Writer”

Marcel adalah seorang musisi yang beruntung dengan banyak mengenal musisi-musisi asal luar negeri. Relasi-relasinya tersebut juga tidak sebatas dalam berbisnis menyalurkan karya-karya musiknya, namun juga menjadi sebuah pengaruh bagi Marcel secara musikal, pendekatan, attitude, serta mood atau rasa untuk membuat Hobgoblin dan lewat Vehicle Blues pula ia berhasil mendapatkan semua pengaruh itu.

“Seorang musisi asal Chicago yang lagi-lagi sangat beruntung dapat saya kenal. Gabe Halcombe juga merilis beberapa album Strange Mountain untuk pasar Amerika via labelnya Lillerne Tapes dan melalui projek solonya ini iya berhasil menyalurkan begitu banyak musisi yang saya tidak begitu sukai, namun menjadi sebuah kesatuan yang menangkap mood yang bagi saya sangat melankolis,” tuturnya.

  1. Tindersticks – “Another Night In”
Tindersticks
Tindersticks

Bagi Marcel, band asal Nottingham ini mampu menawarkan keintiman yang ia ingin salurkan lewat Hobgoblin. Dan, keintiman yang ditawarkan Tindersticks ditangkap oleh Marcel untuk kemudian diaplikasikan bersama teman-temannya dalam Hobgoblin.

“Tindersticks menawarkan keintiman yang sangat ingin kami raih via Hobgoblin – namun saya tidak tahu apakah kami memiliki kerentanan alkoholik mereka. Sebuah band dengan diskografi yang indah,” katanya.

  1. Strange Mountain – Glass Coulds II & The House of Faith and Mirrors – Ruin & Reckoning

Memang terkesan aneh mereferensi music karya sendiri untuk Hobgoblin. Tetapi, refleksi adalah hal positif bagi seseorang untuk lebih mengenali diri mereka sendiri untuk tujuan yang lebih baik. Hal itu juga berlaku bagi seorang Marcel Thee yang kembali melihat karya-karyanya pada proyek musik di luar Sajama Cut. Strange Mountain, The House of Faith and Mirrors, serta Roman catholic Skulls adalah proyek musik dari Marcel yang membuatnya bias mengetahui berbagai pendekatan lain dalam bermusik dan tentunya menjadi pengaruh besar dalam penulisan Hobgoblin setelah ia merefleksikan karya-karyanya tersebut.

“Memang sedikit aneh mereferensi diri sendiri di daftar ini, namun melalui karya-karya saya di Strange Mountain, The House of Faith and Mirrors, dan Roman Catholic Skulls, saya mendapatkan banyak sekali jalur-jalur renyah yang tidak mungkin saya ketahui jika tidak mengerjakan projek-projek ini dengan intensitas yang keras sepanjang 2011-2014. Kerapuhan melankolis Strange Mountain dan depresi ironis The House of Faith and Mirrors bagi saya adalah titik-titik referensi yang sering saya tengok kembali sepanjang pembuatan Hobgoblin,” ungkap Marcel.

  1. NO KINGS RECORD CO
    http://nokingsrecord.co/releases

Sebuah label musik yang merilis lagu-lagu bagus dari band-band dengan kualitas ciamik. Mungkin tak banyak orang yang mengikutinya, namun bagi Marcel, rilisan-rilisan dari No Kings Record mampu membuatnya terhanyut dengan cepat di dalam musik-musik yang ekspolratif dan eksplosif sebagai referensi Hobgoblin.

“No Kings Record adalah sebuah label yang diskografinya saya telan dalam waktu singkat. Maut dan dengan keberanian eksplorasi yang eksplosif,” kata Marcel.

warningmagz

The author warningmagz

Leave a Response

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.